Sekilas Tentang Mengkudu
Klasifikasi Mengkudu
Terdapat sekitar 80 spesies
tanaman yang termasuk dalam Genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris
yang mempelajari mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80
spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya
Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan
Pasifik.
Hanya sekitar 20 spesies
Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain:
Morinda bracteata, Morinda
officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria, dan Morinda citrifolia.
Morinda citrifolia adalah
jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai “Queen of The
Morinda”. Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain
Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu,
Pace di Indonesia dan Malaysia.
Filum: Angiospermae, Sub filum:
Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies:
citrifolia. Nama ilmiah: Morinda citrifolia.
Botani Mengkudu
Mengkudu termasuk tumbuhan
keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah
daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina,
Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.
Sejarah Pemanfaatan Mengkudu
Mengkudu berasal dari Asia
Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di
kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap
penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak
kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan, dan obat-obatan,
lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi
rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut “Noni” adalah
salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.
Bangsa Polinesia memanfaatkan
“Noni” untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka,
penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia
lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari
generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang
disebut Kahuna adalah orang yang memegang peranan penting dalam dunia
pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam
resep pengobatannya.
Laporan-laporan tentang
khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat
kira-kira 200 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di
Cina. Bahkan juga dimuat di dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada
masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.
Perkembangan industry tekstil
di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami smpai ke wilayah-wilayah
kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun
1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar
Mengkudu, dan kemudian diberi nama “Morindone” dan “Morindin”. Dari hasil
penemuan inilah, nama “Morinda” diturunkan.
Berikut adalah tabel sejarah
perkembangan Morinda citrifolia:
Tahun
|
Keterangan
|
100 M
|
Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia
dengan membawa bibit mengkudu.
|
1849
|
Orang-orang
Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
|
1860
|
Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis
dalam literature Barat.
|
1950
|
Penemuan
zat antibakteri pada buah Mengkudu.
|
1960-1980
|
Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa
Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
|
1972
|
Ahli
biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan
Mengkudu.
|
1993
|
Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam
buah Mengkudu.
|
Orang-orang Eropa mengetahui
khasiat Mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook
dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778).
Kedatangan mereka turut
membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera,
influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan
mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan, tradisional
masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.
Para peneliti Eropa yang
datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan
kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya.
Dan pada tahun 1860,
pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam
literatur-literatur Barat.
Kandungan Mengkudu
Senyawa-senyawa Terpenoid
Senyawa Terpenoid adalah
senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial
(essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh.
Zat-zat terpenoid membantu
tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
Zat anti-bakteri
Acubin, L. asperuloside,
alizarin dan beberapa zat antiquinon telat terbukti sebagai zan anti bakteri.
Zat-zat yang terdapat di dalam buah Mengkudu telah terbukti menunjukkan
kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus
morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
Pengujian selanjutnya
menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalam buah Mengkudu dapat
mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella
dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah Mengkudu mendukung
kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai
masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.
Asam
Asam askorbat yang ada di
dalam buah Mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C
merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk
menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai
basil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak
sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk
golongan asam lemak. Asam kaprilat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau
busuk yang tajam pada buah Mengkudu.
Nutrisi
Secara keseluruhan Mengkudu
merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya
Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai
makanan utama. Penduduk asli Kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah
Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan.
Demikian pula, para prajurit
yang menetap di Kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga. Zat-zat nutrisi
yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan
mineral-mineral esensial juga terdapat dalam buah maupun daun Mengkudu.
Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada Mengkudu
dan merupakan antioksidan yang hebat.
Scopoletin
Pada tahun 1993, peneliti
universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari buah Mengkudu.
Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para
ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat yang terdapat
dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi
penting di dalam tubuh manusia.
Scopoletin berfungsi
memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan
peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh
beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Phytium sp
dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.
Zat anti-kanker
(Damnacanthal)
Beberapa penelitian terbaru
tentang Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan zat-zat antikanker (damnacanthal). Empat
ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat antikanker pada ekstrak Mengkudu ketika
mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal
dari sel-sel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak
tumbuhan. Ternyata zat anti kanker pada Mengkudu paling efektif melawan sel-sel
abnormal.
Xeronine dan Proxeronine
Salah satu alkaloid penting
yang terdapat dalam buah Mengkudu adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga
oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan
enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.
Xeronine pertmama kali
ditemukan oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah Mengkudu hanya
mengandung sedikit xeronine, tetapi mengandung bahan-bahan pembentuk
(precursor) xeronine, yaitu prexeronine dalam jumlah besar.
Proxeronine adalah sejenis
asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat seperti
koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16.000.
Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan
meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim prexeronase dan zat-zat lain
akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah
mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang
terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut
berfungsi abnormal maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan.
Secara keseluruhan Mengkudu
merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap.
Sebagian besar adat budaya
Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai
makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah
Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan.
Demikian pula, para prajurit
yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.
Zat Pewarna
Kulit akar tanaman Mengkudu
mengandung zat pewarna (merah) yang diberi nama morindon dan morindin.
Ilmiah= Riset Medis Tentang Mengkudu
Riset medis tentang Mengkudu
dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science
melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti bakteri terhadap M.
pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.
Studi dan penelitian tentang
Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas.
Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika
Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada
enzim bromelain (enzim pada nanas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu
jua mengandung xeronine dan prekursornya (prexeronine) dalam jumlah besar.
Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein
spesifik sel-sel tubuh manusia.
Tahun 1993, jurnal Cancer
Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan the
Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500
jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker
(damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.
Lembaga-lembaga penelitian
terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria,
Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu
pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan
berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di
Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu,
diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda
citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology
Society Journal, vol. 37, 1994)
Survei yang dilakukan oleh
Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40
dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkanbahwa sari buah Mengkudu membantu
pemulihan sejumlah penyakit, antara lain: kanker, penyakit jantung, gangguan
pencernaan, diabetes, stroke, serta sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan
pada tabel berikut.
Sejumlah penyakit lain yang
ditunjukkan pada tabel berikut.
Kondisi
|
Jumlah Pasien
|
% tertolong
|
|
1
|
Kanker
|
874
|
67
|
2
|
Sakit
Jantung
|
1058
|
80
|
3
|
Stroke
|
983
|
58
|
4
|
Diabetes,
tipe 1 & 2
|
2434
|
83
|
5
|
Lesu
|
7931
|
91
|
6
|
Peningkatan
daya seksual
|
1545
|
88
|
7
|
Penguatan
otot
|
709
|
71
|
8
|
Kegemukan
(obesitas)
|
2638
|
72
|
9
|
Tekanan
darah tinggi
|
721
|
87
|
10
|
Perokok
|
447
|
58
|
11
|
Artritis
|
673
|
80
|
12
|
Nyeri
|
3785
|
87
|
13
|
Depresi
|
781
|
77
|
14
|
Alergi
|
851
|
85
|
15
|
Masalah
pencernaan
|
1509
|
89
|
16
|
Masalah
pernapasan
|
2727
|
78
|
17
|
Sulit
tidur
|
1148
|
72
|
18
|
Lemah
konsentrasi
|
301
|
89
|
19
|
Peningkatan
perasaan sehat
|
3716
|
79
|
20
|
Kestabilan
mental
|
2538
|
73
|
21
|
Sakit
ginjal
|
2127
|
66
|
22
|
Stress
|
3273
|
71
|
»
Data diatas disadur dari buku Liquid Island Noni (M. citrifolia), The Tropical
Fruit with 101 Medical Uses.
» %
tertolong adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan
adanya perubahan dalam tubuh mereka baik secara obyektif maupun subyektif
setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.
Melalui riset intensif yang
dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan
yang luar biasa. Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral, dan enzim,
alkaloid, ko-faktor, dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah.
Selain itu, daun dan akar
Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui elemen apa saja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan
penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah
Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993,
seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The Isolation
and Characcterization of A Fluorescent Compund From The Fruit of Morinda
citrifolia: Studies on 5-ht Receptor
System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh
dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan
kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.
Berikut ini adalah
manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Penyelidikan klinis yang
dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California)
menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di
antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T
berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh,
terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek
anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyari (analgesik); menghambat pertumbuhan
sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel
yang abnormal.
Mona Harrison, MD dari Boston
University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospital,
USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar timus, yang
dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan
system kekebalan tubuh.
Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon,MD.Phd,
penelitian masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah mengkudu
mengandung jenis Fitonutrien,yaitu Scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar
saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung
tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah menjadi
Normal.
Hal uji coba pada hewan
menunjukan bahwa Scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi
rendah ( hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat
dalam buah mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals ( makanan
yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi
menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak
pernah ditemukan kasus dimana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan
tekanan darah rendah ( hipotensi).
Para ahli dari Universitas
Stanford, Univeritas Hawaii, Univeritas of California (UCLA), Union Collge of
London, Universitas of Meets di Prancis yang telah mempelajari mengkudu setuju
bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.
Percobaan klinis sederhana
yang dilakukan oleh Scoot Gerson, MD ( dari Mt Sinai School of Medicine di New
York ) menunjukan bahwa banyak pemakai mengukudu melaporakan bahwa tekanan
darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah mengkudu. Dan kembali
normal bila mengkonsumsi sari buah mengkudu secara teratur.
MELAWAN TUMOR DAN KANKER
Sebuah makalah menarik yang
dihadirkan pada pertemuan tahunan Amerika
Assocation fin Cancer Researsh ke 83 di San Diego, California tahun 1992
adalah aktivitas Atitumor Morinda Citrifolia pada Lewis Lung C
Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah mengkudu
sebagai zat analgesic telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional,
sehingga tanaman ini disebut”Painkiller tree” atau “Headache tree”.Riset-riset
ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari mengkudu untuk mengatasi rasa sakit
Banyak teori yang menjelaskan
tentang bagaimana mekanisme kerja mengkudu menghilangkan rasa sakit salah
satunya adalah teori Dr Ralph Heincke ( ahli biokomia terkenal dari USA) yang
mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilankan rasa sakit hal
ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang
abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak tempat berasalnya rasa sakit.
Beberapa kasus rasa sakit
yang kronis seperti sakit kepala terus-menerus rasa sakit pada otot saraf dan
nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah mengkudu
Anti Peradangan dan anti
alergi
Seyawa Scopoletin (
Hidroksi-metoksi-kumarin ) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan
anti-alergi literature-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan pengobatan pada arthritis,
MENGATUR SIKLUS SUASANA HATI
(Mood )
Salah satu kemampuan lain
yang dimiliki oleh scopoletin adalah dapat mengikat serotin. Menurut Dr
Harrison (DC General Hospital USA Scopletin dapat meningkatkan kegiatan
kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak yang merupakan tempat dimana
serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormone
melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah (
trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan otak.
Di dalam otak, serotonin
berperan sebagai neutrotrcmsmitter, pengantar sinyal saran dan precursor
hormone melatonin. Seratonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan
tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas
dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan
serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migraine, pusing, depresi,
bahkan juga penyakit.
MENGATUR SIKLUS ENERGI TUBUH
Dr Harrison juga melaporakan
bahwa perubahan frekuensi energy tubuh juga disebakan oleh kegiatan positif
sari buah mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain dapat menstabilkan gula
darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buah air
kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.
Menurut Dr Heinicke ( Ahli
biokimia dari USA ), Xeronine juga turut berperan dalam prose siklus energy
tubuh. Ia menjelaskan mekanisme sebagai berikut, Xeronine akan diserap pada
tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai
precursor hormone ( Co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang
memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki
banyak energy setelah mengkonsumsi buah mengkudu.
Khasiat utama
Riset tentang mengkudu terus
berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli
biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen komponen/susunan kimia yang
dikandung mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai penyakit.
Penelitian-penelitian
tersebut menunjukan bahwa sari buah mengkudu dapat merasang system kekebalan
tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak.
Fakta yang menunjukan bahwa mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar
dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa mengkudu dapat digunakan untuk
berbagai macam kondisi kesehatan.
Para dokter Amerika sudah
memberikan banyak laporan tentang keberhasilan pengguna sari buah mengkudu
terhadap pasien-pasiennya. Dr Richard Dicks ( dari New Jersey USA ) mengatakan,
Kami mulai meyadari bahwa kita harus
kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan
metabolism dalam tubuh adalah nutrisi
buah mengkudu melindungi tubuh kita dengan member nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh kita.
Mengapa satu jenis tumbuhan
dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?Riset ilmiah menunjukan bahwa
konstituen-konstituen di dalam buah mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang
respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel,
regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor
0 komentar:
Posting Komentar