.

Minggu, 01 April 2012

SEJARAH NONI


Sekilas Tentang Mengkudu

Klasifikasi Mengkudu

Terdapat sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam Genus Morinda. Menurut H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari mengkudu sekitar tahun 1900, kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik.

Hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain:
Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria, dan Morinda citrifolia.

Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai “Queen of The Morinda”. Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu, Pace di Indonesia dan Malaysia.

Filum: Angiospermae, Sub filum: Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies: citrifolia. Nama ilmiah: Morinda citrifolia.

Botani Mengkudu

Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae), yang pada mulanya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba.

Sejarah Pemanfaatan Mengkudu

Mengkudu berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, penduduk Asia Tenggara bermigrasi dan mendarat di kepulauan Polinesia, mereka hanya membawa tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk hidup di tempat baru. Tanaman-tanaman tersebut memiliki banyak kegunaan, antara lain untuk bahan pakaian, bangunan, makanan, dan obat-obatan, lima jenis tanaman pangan bangsa Polinesia yaitu talas, sukun, pisang, ubi rambat, dan tebu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut “Noni” adalah salah satu jenis tanaman obat penting yang turut dibawa.

Bangsa Polinesia memanfaatkan “Noni” untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya: tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernapasan (termasuk asma), demam dan penyakit usia lanjut. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan cerita rakyat. Tabib Polinesia, yang disebut Kahuna adalah orang yang memegang peranan penting dalam dunia pengobatan tradisional bangsa Polinesia dan selalu menggunakan Mengkudu dalam resep pengobatannya.

Laporan-laporan tentang khasiat tanaman Mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 200 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina. Bahkan juga dimuat di dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu.

Perkembangan industry tekstil di Eropa mendorong pencarian bahan-bahan pewarna alami smpai ke wilayah-wilayah kolonisasi, karena pada masa itu pewarna sintetis belum ditemukan. Pada tahun 1849, para peneliti Eropa menemukan zat pewarna alami yang berasal dari akar Mengkudu, dan kemudian diberi nama “Morindone” dan “Morindin”. Dari hasil penemuan inilah, nama “Morinda” diturunkan.

Berikut adalah tabel sejarah perkembangan Morinda citrifolia:

Tahun
Keterangan
100 M
Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kep. Polinesia dengan membawa bibit mengkudu.
1849
Orang-orang Eropa menemukan zat pewarna dari akar Mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
1860
Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literature Barat.
1950
Penemuan zat antibakteri pada buah Mengkudu.
1960-1980
Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa Mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
1972
Ahli biokimia, Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan Mengkudu.
1993
Penemuan zat anti kanker (damnacanthal) di dalam buah Mengkudu.
                       
Orang-orang Eropa mengetahui khasiat Mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778).

Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan, tradisional masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.

Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya.

Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat.

(Sumber: Buku Sehat dengan Mengkudu, Penulis: Maria Goheti Waha, STP)
Baca Selengkapnya
  
Kandungan Mengkudu

Senyawa-senyawa Terpenoid

Senyawa Terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh.

Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.

Zat anti-bakteri
Acubin, L. asperuloside, alizarin dan beberapa zat antiquinon telat terbukti sebagai zan anti bakteri. Zat-zat yang terdapat di dalam buah Mengkudu telah terbukti menunjukkan kekuatan melawan golongan bakteri infeksi: Pseudonzonas aeruginosa, Proteus morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.

Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa kegiatan zat anti-bakteri dalam buah Mengkudu dapat mengontrol dua golongan bakteri yang mematikan (pathogen), yaitu: Salmonella dan Shigella. Penemuan zat-zat anti bakteri dalam sari buah Mengkudu mendukung kegunaannya untuk merawat penyakit infeksi kulit, pilek, demam dan berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh bakteri.

Asam
Asam askorbat yang ada di dalam buah Mengkudu adalah sumber vitamin C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat. Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme, yang dapat merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat, asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaprilat dan asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah Mengkudu.

Nutrisi
Secara keseluruhan Mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap. Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli Kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan.

Demikian pula, para prajurit yang menetap di Kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga. Zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh antara lain: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral-mineral esensial juga terdapat dalam buah maupun daun Mengkudu. Selenium adalah salah satu contoh mineral yang banyak terdapat pada Mengkudu dan merupakan antioksidan yang hebat.



Scopoletin
Pada tahun 1993, peneliti universitas Hawaii berhasil memisahkan zat-zat scopoletin dari buah Mengkudu. Zat-zat scopoletin ini mempunyai khasiat pengobatan, dan sebagai tambahan para ahli percaya bahwa scopoletin adalah salah satu di antara zat-zat yang terdapat dalam buah Mengkudu yang dapat mengikat serotonin, salah satu zat kimiawi penting di dalam tubuh manusia.

Scopoletin berfungsi memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan dan melancarkan peredaran darah. Selain itu scopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Phytium sp dan juga bersifat anti-peradangan dan anti-alergi.

Zat anti-kanker (Damnacanthal)
Beberapa penelitian terbaru tentang Mengkudu dilakukan untuk mengetahui kandungan  zat-zat antikanker (damnacanthal). Empat ilmuwan Jepang berhasil menemukan zat antikanker pada ekstrak Mengkudu ketika mereka sedang mencari zat-zat yang dapat merangsang pertumbuhan struktur normal dari sel-sel abnormal K-ras-NRK (sel pra kanker) pada 500 jenis ekstrak tumbuhan. Ternyata zat anti kanker pada Mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.

Xeronine dan Proxeronine
Salah satu alkaloid penting yang terdapat dalam buah Mengkudu adalah xeronine. Xeronine dihasilkan juga oleh tubuh manusia dalam jumlah terbatas yang berfungsi untuk mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel.

Xeronine pertmama kali ditemukan oleh Dr. Ralph Heinicke (ahli biokimia). Walaupun buah Mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tetapi mengandung bahan-bahan pembentuk (precursor) xeronine, yaitu prexeronine dalam jumlah besar.

Proxeronine adalah sejenis asam koloid yang tidak mengandung gula, asam amino atau asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya dengan bobot molekul relatif besar, lebih dari 16.000. Apabila kita mengkonsumsi proxeronine maka kadar xeronine di dalam tubuh akan meningkat. Di dalam tubuh manusia (usus) enzim prexeronase dan zat-zat lain akan mengubah proxeronine menjadi xeronine. Fungsi utama xeronine adalah mengatur bentuk dan rigiditas (kekerasan) protein-protein spesifik yang terdapat di dalam sel. Hal ini penting mengingat bila protein-protein tersebut berfungsi abnormal maka tubuh kita akan mengalami gangguan kesehatan.

Secara keseluruhan Mengkudu merupakan bahan makanan yang bergizi lengkap.

Sebagian besar adat budaya Polinesia masa lampau maupun sekarang, menggunakan buah Mengkudu sebagai makanan utama. Penduduk asli kepulauan Pasifik Selatan mengkonsumsi buah Mengkudu untuk dapat bertahan hidup pada waktu kelaparan.

Demikian pula, para prajurit yang menetap di kepulauan Polinesia selama perang dunia II dianjurkan untuk mengkonsumsi buah Mengkudu untuk menambah kekuatan dan tenaga.

Zat Pewarna
Kulit akar tanaman Mengkudu mengandung zat pewarna (merah) yang diberi nama morindon dan morindin.
  
Ilmiah= Riset Medis Tentang Mengkudu

Riset medis tentang Mengkudu dimulai setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat anti bakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu.

Studi dan penelitian tentang Mengkudu terus dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dan universitas. Sejak tahun 1972, Dr. Ralph Heinicke, ahli biokimia terkenal dari Amerika Serikat mulai melakukan penelitian tentang alkaloid xeronine yang terdapat pada enzim bromelain (enzim pada nanas), dan kemudian menemukan bahwa buah Mengkudu jua mengandung xeronine dan prekursornya (prexeronine) dalam jumlah besar. Xeronine adalah salah satu zat penting yang mengatur fungsi dan bentuk protein spesifik sel-sel tubuh manusia.

Tahun 1993, jurnal Cancer Letter melaporkan bahwa beberapa peneliti dari Keio University dan the Institute of Biomedical Sciences di Jepang yang melakukan riset terhadap 500 jenis tanaman mengklaim bahwa mereka menemukan zat-zat anti kanker (damnacanthal) yang terkandung dalam Mengkudu.

Lembaga-lembaga penelitian terkemuka di Perancis, Belanda, Jerman, Irlandia, Jepang, Taiwan, Austria, Kanada, dan bahkan National Academy of Sciences, sebuah pusat kajian ilmu pengetahuan nasional yang prestisius di Amerika Serikat telah melakukan berbagai penelitian tentang Mengkudu. Sementara itu, para peneliti di Universitas Hawaii juga telah melakukan banyak riset tentang Mengkudu, diantaranya riset tentang aktifitas anti-tumor dan anti-kanker Morinda citrifolia yang dimuat pada sebuah jurnal ilmiah (Proc, West Pharmacology Society Journal, vol. 37, 1994)

Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkanbahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain: kanker, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, serta sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Sejumlah penyakit lain yang ditunjukkan pada tabel berikut.

Kondisi
Jumlah Pasien
% tertolong
1
Kanker
874
67
2
Sakit Jantung
1058
80
3
Stroke
983
58
4
Diabetes, tipe 1 & 2
2434
83
5
Lesu
7931
91
6
Peningkatan daya seksual
1545
88
7
Penguatan otot
709
71
8
Kegemukan (obesitas)
2638
72
9
Tekanan darah tinggi
721
87
10
Perokok
447
58
11
Artritis
673
80
12
Nyeri
3785
87
13
Depresi
781
77
14
Alergi
851
85
15
Masalah pencernaan
1509
89
16
Masalah pernapasan
2727
78
17
Sulit tidur
1148
72
18
Lemah konsentrasi
301
89
19
Peningkatan perasaan sehat
3716
79
20
Kestabilan mental
2538
73
21
Sakit ginjal
2127
66
22
Stress
3273
71

» Data diatas disadur dari buku Liquid Island Noni (M. citrifolia), The Tropical Fruit with 101 Medical Uses.
» % tertolong adalah pasien yang mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka baik secara obyektif maupun subyektif setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu.

Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di laboratorium, Mengkudu menunjukkan keunggulan yang luar biasa. Tanaman ini mengandung berbagai vitamin, mineral, dan enzim, alkaloid, ko-faktor, dan sterol tumbuhan yang terbentuk secara alamiah.

Selain itu, daun dan akar Mengkudu sekitar 52 persen. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui elemen apa saja yang terdapat di dalam Mengkudu. Studi dan penelitian tersebut telah menunjukkan adanya zat-zat menarik di dalam sari buah Mengkudu, meskipun belum semuanya teridentifikasi. Baru pada tahun 1993, seorang peneliti (Helen Sim), dalam tesis masternya yang berjudul The Isolation and Characcterization of A Fluorescent Compund From The Fruit of Morinda citrifolia: Studies on 5-ht  Receptor System melaporkan adanya zat-zat di dalam buah Mengkudu yang tidak dikenal oleh dia maupun teman-temannya. Sebagian besar zat-zat tersebut berhubungan dengan kesehatan dan telah dibuktikan hanya terdapat di dalam buah Mengkudu.

Berikut ini adalah manfaat-manfaat lainnya dari buah Mengkudu yang sudah terbukti secara ilmiah.

Meningkatkan daya tahan tubuh
Penyelidikan klinis yang dilakukan oleh Dr. Schechter (Institut Pengobatan Alami di California) menghasilkan data-data penting tentang kemampuan sari buah Mengkudu, di antaranya yaitu merangsang produksi sel T dalam sistem kekebalan tubuh (sel T berperan penting dalam melawan penyakit); memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama makrofaset dan limfosit dari sel darah putih; menunjukkan efek anti-bakteri; mempunyai efek anti rasa sakit/nyari (analgesik); menghambat pertumbuhan sel-sel pra kanker/tumor yaitu dengan kemampuannya menormalkan fungsi sel-sel yang abnormal.

Mona Harrison, MD dari Boston University School of Medicine dan direktur medis pada D.C. General Hospital, USA melaporkan bahwa Mengkudu meningkatkan fungsi kelenjar timus, yang dipercaya bertindak melawan infeksi dan masalah-masalah yang berhubungan dengan system kekebalan tubuh.

Menormalkan Tekanan Darah
Menurut Neil Solomon,MD.Phd, penelitian masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah mengkudu mengandung jenis Fitonutrien,yaitu Scopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah sehingga tekanan darah menjadi Normal.

Hal uji coba pada hewan menunjukan bahwa Scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah ( hipotensi yang abnormal). Namun demikian, scopoletin yang terdapat dalam buah mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals ( makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus dimana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah ( hipotensi).

Para ahli dari Universitas Stanford, Univeritas Hawaii, Univeritas of California (UCLA), Union Collge of London, Universitas of Meets di Prancis yang telah mempelajari mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus.

Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scoot Gerson, MD ( dari Mt Sinai School of Medicine di New York ) menunjukan bahwa banyak pemakai mengukudu melaporakan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah mengkudu. Dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah mengkudu secara teratur.


MELAWAN TUMOR DAN KANKER
Sebuah makalah menarik yang dihadirkan pada pertemuan tahunan Amerika  Assocation fin Cancer Researsh ke 83 di San Diego, California tahun 1992 adalah aktivitas Atitumor Morinda Citrifolia pada Lewis Lung C

Menghilangkan Rasa Sakit
Kemampuan buah mengkudu sebagai zat analgesic telah dikenal dalam sejarah pengobatan tradisional, sehingga tanaman ini disebut”Painkiller tree” atau “Headache tree”.Riset-riset ilmiah telah membuktikan efek menguntungkan dari mengkudu untuk mengatasi rasa sakit

Banyak teori yang menjelaskan tentang bagaimana mekanisme kerja mengkudu menghilangkan rasa sakit salah satunya adalah teori Dr Ralph Heincke ( ahli biokomia terkenal dari USA) yang mengatakan bahwa xeronine-lah yang berperan dalam menghilankan rasa sakit hal ini dikaitkan dengan kemampuan xeronine menormalkan protein pada sel-sel yang abnormal, termasuk sel-sel jaringan otak tempat berasalnya rasa sakit.
Beberapa kasus rasa sakit yang kronis seperti sakit kepala terus-menerus rasa sakit pada otot saraf dan nyeri sendi disembuhkan setelah mengkonsumsi sari buah mengkudu

Anti Peradangan dan anti alergi
Seyawa Scopoletin ( Hidroksi-metoksi-kumarin ) sangat efektif sebagai zat anti-radang dan anti-alergi literature-literatur kedokteran melaporkan keberhasilan  pengobatan pada arthritis,

MENGATUR SIKLUS SUASANA HATI (Mood )
Salah satu kemampuan lain yang dimiliki oleh scopoletin adalah dapat mengikat serotin. Menurut Dr Harrison (DC General Hospital USA Scopletin dapat meningkatkan kegiatan kelenjar peneal yang terdapat di dalam otak yang merupakan tempat dimana serotonin diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormone melatonin. Serotonin adalah salah satu zat penting di dalam butiran darah ( trombosit) manusia yang melapisi saluran pencernaan otak.

Di dalam otak, serotonin berperan sebagai neutrotrcmsmitter, pengantar sinyal saran dan precursor hormone melatonin. Seratonin dan melatonin membantu mengatur beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati (mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan penyakit migraine, pusing, depresi, bahkan juga penyakit.

MENGATUR SIKLUS ENERGI TUBUH
Dr Harrison juga melaporakan bahwa perubahan frekuensi energy tubuh juga disebakan oleh kegiatan positif sari buah mengkudu. Efek yang ditimbulkan antara lain dapat menstabilkan gula darah, mengurangi rasa sakit waktu menstruasi, mengurangi keinginan buah air kecil pada malam hari untuk pria yang mengalami pembengkakan prostat.

Menurut Dr Heinicke ( Ahli biokimia dari USA ), Xeronine juga turut berperan dalam prose siklus energy tubuh. Ia menjelaskan mekanisme sebagai berikut, Xeronine akan diserap pada tempat yang berdekatan dengan tempat penyerapan endorphin dan bertindak sebagai precursor hormone ( Co-hormone) untuk mengaktifkan protein reseptor yang memberikan perasaan enak/nyaman. Akibatnya orang akan merasa enak dan memiliki banyak energy setelah mengkonsumsi buah mengkudu.

Khasiat utama
Riset tentang mengkudu terus berkembang, baik dilakukan oleh para dokter maupun ahli botani dan ahli biokimia. Penelitian difokuskan pada komponen komponen/susunan kimia yang dikandung mengkudu dan efek terapetiknya terhadap berbagai penyakit.

Penelitian-penelitian tersebut menunjukan bahwa sari buah mengkudu dapat merasang system kekebalan tubuh, mengatur fungsi sel dan regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang rusak. Fakta yang menunjukan bahwa mengkudu dapat mengatur sel-sel pada tingkat dasar dan kritis itu mungkin dapat menjelaskan mengapa mengkudu dapat digunakan untuk berbagai macam kondisi kesehatan.

Para dokter Amerika sudah memberikan banyak laporan tentang keberhasilan pengguna sari buah mengkudu terhadap pasien-pasiennya. Dr Richard Dicks ( dari New Jersey USA ) mengatakan, Kami mulai meyadari bahwa kita harus  kembali pada hal yang mendasar dari tubuh kita. Apa yang dimaksud dengan metabolism dalam tubuh adalah  nutrisi buah mengkudu melindungi tubuh kita dengan member nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

Mengapa satu jenis tumbuhan dapat menyembuhkan begitu banyak jenis penyakit?Riset ilmiah menunjukan bahwa konstituen-konstituen di dalam buah mengkudu memiliki khasiat untuk merangsang respon pembentukan kekebalan tubuh, membersihkan darah, mengatur fungsi sel, regenerasi sel rusak dan menghambat pertumbuhan tumor






0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Facebook Themes Redesign by MungBisnis